Karena iklim terus menghangat, seluruh pulau tenggelam di bawah naiknya air yang disebabkan oleh gletser-gletser yang mencair.
Tn. Achim Steiner – Bawahan Sekjen PBB dan
Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB – Sungguh ada banyak negara kepulauan yang sudah hancur sekarang, dihukum, lenyap. Karena itu tidak ada pertanyaan apakah kita harus bertindak. Dan itu hanya awal dari dampak nyata dari perubahan iklim. Bagian yang tak terlihat, hal-hal yang mungkin belum kita pahami yang terjadi di sekitar kita juga sedang berjalan.
PENGUNGSI IKLIM: 25 juta orang terpaksa pindah pada tahun 2007
Presiden
Tong dari Negara Kepulauan Kiribati: Ada penduduk yang seluruhnya harus
direlokasikan, desa-desa yang sudah ada di sana selama lebih dari satu
dekade mungkin satu abad, sekarang mereka harus dipindahkan, dan tempat
dimana mereka tinggal selama beberapa dekade sudah tiada lagi. Tempatnya
telah terkikis.
SEDIKITNYA 18 PULAU TENGGELAM DI SELURUH DUNIA:
Lohachara, India – 10.000 penduduk
Pulau Bedford, Kabasgadi, dan Suparibhanga dekat India – 6.000 keluarga
Teluk Chesapeake di Maryland, AS – 13 pulau
Kiribati – 3 pulau karang
Setengah dari Pulau Bhola Bangladesh banjir secara permanen – 500.000 orang
Paul
Tobasi – Wakil Pemerintahan dari Kepulauan Carteret -- Bukan kehendak
mereka untuk pergi tetapi karena situasi; hal itu memaksa mereka pindah.
PULAU-PULAU TENGGELAM ATAU TERANCAM OLEH NAIKNYA AIR LAUT (lebih dari 40 negara)
Tuvalu – 12.000 penduduk tanpa air bersih untuk minum dan lahan untuk menanam sayur telah tersapu air
Ghoramana dekat India – 2/3 tenggelam pada tahun 2006 dengan 7.000 penduduk telah direlokasi
Pulau Sagar yang berdekatan – 250.000 penduduk juga terancam
Sekitar 50 pulau lainnya terancam bahaya di Sundarbans
India-Bangladesh dengan 2 juta penduduk
Kutubdia di timur laut Bangladesh kehilangan lebih dari 200.000 penduduk, dengan sisa 150.000 yang mungkin segera pindah
Maladewa – 369.000 penduduk dan presidennya ingin merelokasikan seluruh negeri itu
Kepulauan Marshall – 60.000 penduduk
Kiribati – 107.800 penduduk, sekitar 30 pulau sedang tenggelam
Tonga – 116.900 penduduk
Vanutau –212.000 penduduk, sebagian telah diungsikan dan desa-desa di pesisir direlokasi
Kepulauan Solomon – 566.800 penduduk
Kepulauan Carteret di Papua Nugini – 2.500 penduduk yang tanahnya tidak lagi mendukung pertanian
Shishmaref di Alaska, AS – 600 penduduk
Kivalini di Alaska, AS – 400 penduduk
Lebih dari 2.000 pulau di Indonesia mungkin akan tenggelam
Dubai – 1,2 juta penduduk di Uni Emirat Arab berhadapan dengan risiko ini
Mungkin
banyak pulau lagi yang tidak berpenghuni atau tidak dilaporkan, yang
telah atau sedang tenggelam akibat perubahan iklim.
Presiden
Tong dari Negara Kepulauan Kiribati: Kita mungkin berada pada titik
tanpa harapan, pulau kecil kami yang rendah akan tenggelam. Ini adalah
isu kelangsungan hidup manusia. Jika komunitas dunia, berbagai negara
tidak mengurangi jumlah Karbon, akan ada negara lain yang akan menyusul.
Konferensi video Maha Guru Ching Hai dengan Supreme Master Television di Los Angeles, Kalifornia, AS – 31 Juli 2008
Maha
Guru Ching Hai: Menurut para ahli, bisa saja terjadi lebih dari satu
bencana. Naiknya permukaan air laut bukanlah satu-satunya peristiwa yang
mencemaskan, penyakit akan meningkat juga. Ini telah terjadi di
beberapa bagian dunia.
Kecuali
orang-orang beralih ke cara hidup yang lebih mulia yaitu menghormati
semua kehidupan, lalu kita akan memperoleh kehidupan dan kehidupan kita
akan bertahan. Dan alam akan mempertahankan keseimbangan serta
memperbaiki semua kerusakan. Saya berharap segera melihat hari itu dalam
hidup saya.
Semakin
banyak orang yang masuk dalam lingkaran vegetarian, semakin banyak
kesempatan yang kita miliki untuk menyelamatkan planet.
REFERENSI (Jumlah asli sebelum dibulatkan)
Maldives – 369.031 penduduk, barat daya India
Kepulauan Marshall – 60.000 penduduk
Kiribati – 107.817 penduduk, sekitar 30 pulau tenggelam
Tonga – 116.921 penduduk
Vanuatu – 211.971 penduduk, sebagian telah diungsikan
Kepulauan Solomon – 566.842 penduduk
Kepulauan Carteret di Papua Nugini – 2.500 penduduk
Shishmaref di Alaska, AS – 600 penduduk
Kivalini di Alaska, AS – 400 penduduk
Lebih dari 2.000 pulau lainnya di Indonesia (populasi tidak diketahui)
Dubai – 1.241.000 penduduk di Uni Emirat Arab berhadapan dengan risiko ini
Rajendra
Pachauri: Ada akibat menyeramkan yang harus dihadapi dunia mengenai
naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh peningkatan suhu itu
sendiri, dan perkiraan kami sekitar 0,4 hingga 1,4 meter yang disebabkan
oleh peningkatan suhu saja, tetapi jika Anda menambahkannya dengan
jumlah air dari pencairan bongkahan es maka dunia sedang terancam, hal
ini akan mempengaruhi negara-negara pulau kecil, daerah garis pantai
rendah di seluruh dunia. Kami memberikan peringatan bahwa kita belum
terlambat sama sekali, kita harus yakin untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca, secepat mungkin.
Presiden
Tong dari Kiribati: Saya mengambil setiap kesempatan untuk menyatakan
posisi kita, menjelaskan situasi kita, seperti yang telah dijelaskan
bahwa Kiribati merupakan satu dari negara-negara yang paling mudah
terkena dampaknya oleh karena perubahan iklim. Sama dengan negara
kepulauan pasifik yang lain, dengan struktur geografis yang sama, juga
negara-negara lain yang dekat lautan. Titik tertinggi di Pulau Kiribati
kami sekitar 2 meter di atas permukaan laut.
Saya
rasa kita mungkin sudah tidak dapat terselamatkan, kita mungkin sudah
berada di titik tanpa harapan dimana emisi di atmosfer akan memberi
kontribusi terhadap perubahan iklim, terhadap naiknya permukaan air laut
yang menenggelamkan pulau-pulau kecil kita. Kita harus menyadari
kenyataan buruk tersebut, dan untuk menyadarinya Anda harus berada di
sana ketika arus datang, dan Anda akan berlarian mengejar benda-benda
rumah Anda, karena benda-benda tersebut mengapung di mana-mana, dan Anda
berusaha megejar mereka setelah gelombang datang. Ada masyarakat yang
seluruhnya harus direlokasikan, desa-desa yang telah ada di sana selama
lebih dari satu dekade mungkin satu abad dan sekarang mereka harus
dipindahkan, dan tempat dimana mereka tinggal selama beberapa dekade
sudah tiada lagi.
Tempatnya
telah terkikis. Menurut skenario terburuk, Kiribati akan tenggelam
dalam abad ini. Ini bukan isu pertumbuhan ekonomi; ini adalah isu
kelangsungan hidup manusia. Dan saya rasa ini merupakan poinnya, ini
tentang keselamatan manusia. Jika komunitas dunia, berbagai negara tidak
mengurangi Karbon mereka maka akan ada negara lain yang akan menyusul,
kami sudah pergi jauh, namun saya rasa negara-negara berikutnya akan
menyusul.
Paul
Tobasi – Wakil Pemerintahan dari Kepulauan Carteret – Bukan keinginan
mereka untuk pergi, namun karena situasi; itu memaksa mereka untuk
pindah. Karena sekarang orang-orang tidak mempunyai makanan yang
tersedia. Saya pikir, itulah sebabnya sebagian besar orang di sekitar
sini ingin pergi; mencari tempat tinggal yang baru.
Louise
(W): Luar biasa. Dan kita akan memuat website, link pada website itu
menjadi milik kita karena saya pikir itu benar-benar menarik dan
penting. Maha Guru, kita menjadi pengungsi lingkungan. Laporan terkini
oleh Agen Bantuan Tearfund memperkirakan bahwa baru-baru ini ada 25 juta
pengungsi lingkungan, jumlah ini lebih dari jumlah pengungsi politik
dan ekonomi yang terdata, yaitu 22 juta orang.
Dan
menurut Dr. Janos Bogardi, Direktur Institut Lingkungan dan Keamanan
Manusia di Universitas PBB di Bonn, keadaan lingkungan yang memburuk
baru-baru ini memindahkan lebih dari 10 juta orang pengungsi per tahun.
Dan ada dugaan menjadi 50 juta pengungsi lingkungan hingga 2010. Namun,
konvensi internasional tidak mengakui pengungsi lingkungan jadi mereka
tidak memiliki hak yang sama atas bantuan finansial dan material. Apa
yang dapat kita lakukan untuk membantu pengungsi lingkungan?
Maha
Guru Ching Hai: Apa yang dapat kita lakukan? Yang pasti mereka adalah
pengungsi. Karena jika kita tidak memiliki pemanasan global, maka tidak
ada seorang pun yang akan menjadi pengungsi iklim, bukankah begitu?
Jadi, tidak ada seorang pun ingin menjadi pengungsi dalam hal ini. Jadi
sekarang, pertama kita dapat membantu mereka untuk mengandalkan diri
mereka sendiri. Seseorang yang bermanfaat, berarti, dan mempunyai
kekuatan, ya. Kita harus memperhatikan status pengungsi mereka secara
legal, karena mereka bagaimanapun juga adalah pengungsi. Dan dengan
menghentikan pemanasan global, kita dapat membantu mengurangi masalah
pengungsi ini.
PENGUNGSI IKLIM:
POZNAN,
Polandia, 8 Des (Reuters) – Dampak perubahan iklim dapat memindahkan
sekitar enam juta orang setiap tahun, setengahnya disebabkan karena
bencana akibat cuaca seperti banjir dan angin topan, kata seorang
pejabat tinggi P.B.B. hari Senin.
Badan
pengungsi P.B.B. (UNHCR) sedang membuat rencana berdasarkan perkiraan
konserfatif bahwa pemanasan global akan memaksa sekitar 200 juta sampai
250 juta orang untuk meninggalkan rumah mereka pada pertengahan abad,
ujar L. Craig Johnstone, Wakil Komisaris Tinggi untuk Pengungsi P.B.B.
Johnstone
berkata bahwa badan-badan pertolongan akan membantu hampir tiga juta
orang yang mengungsi dalam satu tahun karena bencana mendadak.
Tiga
juta orang lagi kemungkinan akan berpindah tempat karena perubahan
berangsur-angsur seperti naiknya permukaan air laut, dan dapat
direncanakan.
Statistik
UNHCR menunjukkan 67 juta orang pindah tempat di seluruh dunia pada
akhir tahun 2007, 25 juta di antaranya karena bencana alam.
http://africa.reuters.com/wire/news/usnB362707.html
PENGUNGSI:
Berbicara
tentang sambilan dari konferensi tingkat tinggi Konvensi Kerangka PBB
tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) 1-12 Desember, Wamer berkata bahwa 24
juta orang di seluruh dunia telah menjadi pengungsi iklim, menurut
perkiraan yang dibuat oleh Komisari Tinggi untuk Pengungsi PBB.
http://www.hindu.com/thehindu/holnus/008200812070932.htm
TENGGELAM
Lohachara,
India, tempat tinggal sekitar 10.000 orang dan salah satu dari 102
Kepulauan Sundarban, tenggelam di bawah permukaan Teluk Bengal di tahun
2006, dan hanya 54 dari 102 pulau-pulau di Kepulauan Sundarban, tempat
tinggal 70.000 orang, yang masih bisa ditinggali.
http://www.oceana.org/climate/impacts/rising-seas/
masa sih pak? siapa tau besok kiamat,,kita gak pernah tahu,
BalasHapus