PERBEDAAN MAZHAB
Ada beberapa pertanyaan mengenai perbedaan Mazhab:1. Apa sebenarnya perbedaan yang
mendasar antara mazhab Hanafi, Syafi’i, Maliki dan Hambali?2. Apakah aliran/golongan
Hizbuttahrir dan Jama’ah Tabligh itu sama? Mengaju kepada imam siapakah
golongan tersebut? Apa kelemahan dari-dari golongan tersebut?
Di antara tonggak penegang ajaran
Islam di muka bumi adalah muncul beberapa mazhab raksasa di tengah ratusan
mazhab kecil lainnya. Keempat mazhab itu adalah Al-Hanabilah, Al-Malikiyah,
Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah. Sebenarnya jumlah mazhab besar tidak hanya
terbatas hanya 4 saja, namun keempat mazhab itu memang diakui eksistensi dan
jati dirinya oleh umat selama 15 abad ini.
Keempatnya masih utuh tegak berdiri
dan dijalankan serta dikembangkan oleh mayoritas muslimin di muka bumi. Masing-masing
punya basis kekuatan syariah serta masih mampu melahirkan para ulama besar di
masa sekarang ini.
Berikut sekelumit sejarah keempat
mazhab ini dengan sedikit gambaran landasan manhaj mereka.
1. MazhabAl-Hanifiyah.
Didirikan oleh An-Nu’man bin Tsabit
atau lebih dikenal sebagai Imam Abu Hanifah. Beliau berasal dari Kufah dari
keturunan bangsa Persia. Beliau hidup dalam dua masa, Daulah Umaiyah dan
Abbasiyah. Beliau termasuk pengikut tabiin , sebagian ahli sejarah menyebutkan,
ia bahkan termasuk Tabi’in.
Mazhab Al-Hanafiyah sebagaimana
dipatok oleh pendirinya, sangat dikenal sebagai terdepan dalam masalah
pemanfaatan akal/ logika dalam mengupas masalah fiqih. Oleh para pengamat
dianalisa bahwa di antaralatar belakangnya adalah:
- Karena beliau sangat berhati-hati dalam menerima sebuah hadits. Bila beliau tidak terlalu yakin atas keshahihah suatu hadits, maka beliau lebih memlih untuk tidak menggunakannnya. Dan sebagai gantinya, beliau menemukan begitu banyak formula seperti mengqiyaskan suatu masalah dengan masalah lain yang punya dalil nash syar’i.
- Kurang tersedianya hadits yang sudah diseleksi keshahihannya di tempat di mana beliau tinggal. Sebaliknya, begitu banyak hadits palsu, lemah dan bermasalah yang beredar di masa beliau. Perlu diketahui bahwa beliau hidup di masa 100 tahun pertama semenjak wafat nabi SAW, jauh sebelum era imam Al-Bukhari dan imam Muslim yang terkenal sebagai ahli peneliti hadits.
Di kemudian hari, metodologi yang
beliau perkenalkan memang sangat berguna buat umat Islam sedunia. Apalagi
mengingat Islam mengalami perluasan yang sangat jauh ke seluruh penjuru dunia.
Memasuki wilayah yang jauh dari pusat sumber syariah Islam. Metodologi mazhab
ini menjadi sangat menentukan dalam dunia fiqih di berbagai negeri.
2. Mazhab Al-Malikiyah
Mazhab ini didirikan oleh Imam Malik
bin Anas bin Abi Amir Al-Ashbahi .Berkembang sejak awal di kota Madinah dalam
urusan fiqh.
Mazhab ini ditegakkan di atas
doktrin untuk merujuk dalam segala sesuatunya kepada hadits Rasulullah SAW dan
praktek penduduk Madinah. Imam Malik membangun madzhabnya dengan 20 dasar;
Al-Quran, As-Sunnah , Ijma’, Qiyas, amal ahlul madinah , perkataan sahabat,
istihsan, saddudzarai’, muraatul khilaf, istishab, maslahah mursalah, syar’u
man qablana .
Mazhab ini adalah kebalikan dari mazhan
Al-Hanafiyah. Kalau Al-Hanafiyah banyak sekali mengandalkan nalar dan logika,
karena kurang tersedianya nash-nash yang valid di Kufah, mazhab Maliki justru
‘kebanjiran’ sumber-sumber syariah. Sebab mazhab ini tumbuh dan berkembang di
kota Nabi SAW sendiri, di mana penduduknya adalah anak keturunan para shahabat.
Imam Malik sangat meyakini bahwa praktek ibadah yang dikerjakan penduduk
Madinah sepeninggal Rasulullah SAW bisa dijadikan dasar hukum, meski tanpa
harus merujuk kepada hadits yang shahih para umumnya.
3. Mazhab As-Syafi’iyah
Didirikan oleh Muhammad bin Idris
Asy Syafi’i . Beliau dilahirkan di Gaza Palestina tahun 150 H, tahun wafatnya
Abu Hanifah dan wafat di Mesir tahun 203 H.
Di Baghdad, Imam Syafi’i menulis
madzhab lamanya . Kemudian beliu pindah ke Mesir tahun 200 H dan menuliskan
madzhab baru . Di sana beliau wafat sebagai syuhadaul ‘ilm di akhir bulan Rajab
204 H.
Salah satu karangannya adalah
“Ar-Risalah” buku pertama tentang ushul fiqh dan kitab “Al-Umm” yang berisi
madzhab fiqhnya yang baru. Imam Syafi’i adalah seorang mujtahid mutlak, imam
fiqh, hadis, dan ushul. Beliau mampu memadukan fiqh ahli ra’yi dan fiqh ahli
hadits .
Dasar madzhabnya: Al-Quran, Sunnah,
Ijma’ dan Qiyas. Beliau tidak mengambil perkataan sahabat karena dianggap sebagai
ijtihad yang bisa salah. Beliau juga tidak mengambil Istihsan sebagai dasar
madzhabnya, menolak maslahah mursalah dan perbuatan penduduk Madinah. Imam
Syafi’i mengatakan, ”Barangsiapa yang melakukan istihsan maka ia telah
menciptakan syariat.” Penduduk Baghdad mengatakan,”Imam Syafi’i adalah
nashirussunnah ,”
Kitab “Al-Hujjah” yang merupakan
madzhab lama diriwayatkan oleh empat imam Irak; Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur,
Za’farani, Al-Karabisyi dari Imam Syafi’i. Sementara kitab “Al-Umm” sebagai
madzhab yang baru yang diriwayatkan oleh pengikutnya di Mesir; Al-Muzani,
Al-Buwaithi, Ar-Rabi’ Jizii bin Sulaiman. Imam Syafi’i mengatakan tentang
madzhabnya,”Jika sebuah hadits shahih bertentangan dengan perkataanku, maka ia
adalah madzhabku, dan buanglah perkataanku di belakang tembok,”
4. Mazhab Al-Hanabilah
Didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal
Asy Syaibani . Dilahirkan di Baghdad dan tumbuh besar di sana hingga meninggal
pada bulan Rabiul Awal. Beliau memiliki pengalaman perjalanan mencari ilmu di
pusat-pusat ilmu, seperti Kufah, Bashrah, Mekah, Madinah, Yaman, Syam.
Beliau berguru kepada Imam Syafi’i
ketika datang ke Baghdad sehingga menjadi mujtahid mutlak mustaqil. Gurunya
sangat banyak hingga mencapai ratusan. Ia menguasai sebuah hadis dan
menghafalnya sehingga menjadi ahli hadis di zamannya dengan berguru
kepada Hasyim bin Basyir bin Abi Hazim Al-Bukhari .
Imam Ahmad adalah seorang pakar
hadis dan fiqh. Imam Syafi’i berkata ketika melakukan perjalanan ke Mesir,”Saya
keluar dari Baghdad dan tidaklah saya tinggalkan di sana orang yang paling
bertakwa dan paling faqih melebihi Ibnu Hanbal ,”
Dasar madzhab Ahmad adalah Al-Quran,
Sunnah, fatwah sahahabat, Ijam’, Qiyas, Istishab, Maslahah mursalah,
saddudzarai’.
Imam Ahmad tidak mengarang satu
kitab pun tentang fiqhnya. Namun pengikutnya yang membukukannya madzhabnya dari
perkataan, perbuatan, jawaban atas pertanyaan dan lain-lain. Namun beliau
mengarang sebuah kitab hadis “Al-Musnad” yang memuat 40.000 lebih hadis. Beliau
memiliki kukuatan hafalan yang kuat. Imam Ahmad mengunakan hadis mursal dan
hadis dlaif yang derajatnya meningkat kepada hasan bukan hadis batil atau
munkar.
Di antara murid Imam Ahmad adalah
Salh bin Ahmad bin Hanbal anak terbesar Imam Ahmad, Abdullah bin Ahmad bin
Hanbal . Shalih bin Ahmad lebih menguasai fiqh dan Abdullah bin Ahmad lebih
menguasai hadis. Murid yang adalah Al-Atsram dipanggil Abu Bakr dan nama
aslinya; Ahmad bin Muhammad , Abdul Malik bin Abdul Hamid bin Mihran , Abu Bakr
Al-Khallal , Abul Qasim yang terakhir ini memiliki banyak karangan tentang fiqh
madzhab Ahmad. Salah satu kitab fiqh madzhab Hanbali adalah “Al-Mughni”
karangan Ibnu Qudamah.
Sumber Perbedaan Antar Mazhab?XERCISE WRITING ARABIC ALFABET MACROMEDIAsiapa madzab imam
syafiiperbedaan mazhab menurut para ahlisadzudzaraimazhab hambali dan
karangannyaperbedaan 4 mashabsyaru man qablanafiqih imam abu hanifahperbedaan
mazhabperbedaan mahdabmadjhab safei
Semoga
bermanfaat
Salam
silaturahmi EKA RIDWAN HAERUL UMAM, S.Pd.I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar